Penajam (DPMD)- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Penajam Paser Utara (DPMD PPU) bersama PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), melakukan pertemuan dan diperoleh kesepakatan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di kabupaten ini.
“Kami bersyukur bisa melakukan pertemuan seperti ini, karena DPMD memiliki program pengembangan ekonomi untuk masyarakat desa dan kelurahan, sedangkan dari PHKT juga punya program yang sama melalui CSR sehingga bisa dipadukan,” ujar Sekretaris DPMD PPU Saidin di Penajam, Selasa (18/8).
Hal itu dikatakan Saidin saat melakukan pertemuan dengan PT PHKT yang diwakili oleh Dharma Saputra, Bambang Aldi, dan Erik. Sementara dari DPMD PPU adalah Saidin, kemudian Kabid Pemerintahan Desa Nurbayah, Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan, dan Sosial Budaya Masyarakat Usep Supriatna.
Dalam pengembangan ekonomi masyarakat desa, lanjut Saidin, terdapat berbagai jenis usaha yang dijalankan masyarakat, baik dalam bentuk industri rumahan maupun Usaha Mikro Kecil dan Mengengah (UMKM) lainnya, termasuk ada jenis usaha spesifik yang dijalankan oleh BUMDes.
Untuk itu, ia bersyukur karena dalam pertemuan awal ini disepakati adanya kolaborasi antara DPMD melalui Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM) PPU dengan PT PHKT melalui Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat DPMD PPU itu Saidin juga mengatakan bahwa saat ini Pendamping Pro-P2KPM sedang melakukan proses pelatihan untuk peningkatan kapasitas masyarakat desa, yakni melakukan pelatihan berbagai jenis keterampilan.
“Dari 30 desa, terdapat 82 kegiatan pelatihan yang dalam waktu dekat direalisasikan melalui Pro-P2KPM, baik pelatihan yang dilakukan secara swakelola maupun yang dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga seperti BLK maupun lembaga lain yang terkait dengan pelatihan keterampilan usulan desa,” katanya.
Sedangkan jumlah peserta dari 82 pelatihan tersebut, tercatat ada 1.332 peserta baik untuk pelatihan menjahit, las, pertanian dalam arti luas, pengelolaan sampah, dan jenis pelatihan lainnya.
Dari pelatihan itu, kata dia lagi, terdapat juga peralatan yang dibeli. Peralatan ini akan dikelola oleh BUMDes, sehingga dalam hal ini PHKT bisa masuk baik dari sisi pelatihan lanjutan maupun penambahan peralatan, karena jumlah alat yang dibeli dari pelatihan ini masih sangat terbatas.
Sementara Dharma menyambut baik atas rencana kerja sama ini karena pihaknya selama ini juga sudah membantu peningkatan ekonomi masyarakat dari berbagai sisi, seperti dari sisi bantuan langsung, infrastruktur, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Kalau saya menganggap pertemuan pertama ini adalah keluarga baru saya. Ini akan kami tindak lanjuti karena DPMD punya rencana kerja tahunan, kami pun sama sehingga kita akan melakukan pertemuan lanjutan yang tidak harus secara langsung, tapi bisa secara virtual untuk mengkongkretkan pengembangan BUMDes,” ucap Dharma.