Penajam (DPMD)- Dana Bantuan Keuangan (Bankeu) Khusus dari Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2020 yang senilai Rp200 juta bagi Desa Giripurwa, dimanfaatkan untuk dua kegiatan dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa, yakni untuk pelatihan dan fasilitasi barbershop, kemudian untuk pelatihan dan fasilitasi salon.
Untuk biaya pelatihan dan fasilitasi barbershop menyerap anggaran senilai Rp96,1 juta, sedangkan untuk pelatihan dan fasilitasi salon menyerap anggaran senilai Rp104,9 juta.
Pendamping Pro-P2KPM Desa Giripurwa, Ariani Wulan Sagita mengatakan, dalam pelatihan ini diterapkan pola kontribusi, yakni besaran kontribusi pelatihan untuk barbershop Rp5 juta per orang, kemudian besaran kontribusi untuk pelatihan salon senilai Rp5,2 juta per orang.
Biaya sebesar itu sudah termasuk untuk konsumsi dan penginapan bagi peserta selama 30 hari. Ia berharap para peserta yang kini telah terampil ini ke depan bisa terus mengasah kemampuan sehingga kelak bisa mandiri.
“Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa, terutama bagi pemuda maupun pemudi Desa Giripurwa yang menjadi peserta, agar mampu mandiri atau tidak bergantung pada lapangan kerja karena mereka akan menciptakan lapangan kerja sendiri,” katanya.
Oleh karena itu, setelah pelatihan ini, maka Pemerintah Desa Giripurwa akan memfasilitasi peserta dengan tempat usaha barbershop dan salon. Sementara untuk aset dan tempat usaha akan dikelola oleh BUMDes. Bahkan BUMDes pun akan mendapat penyertaan modal berupa sewa tempat di tahun berikutnya.
Pelatihan Barbershop dan Salon dilaksanakan di LPK Rika Samarinda, mulai tanggal 7 Oktober hingga 7 November 2020. Peserta yang diikutsertakan berjumlah 8 orang, terdiri dari 4 pemuda dan 4 pemudi di desa setempat.
Sehari sebelum pelatihan dimulai, peserta dan tim dari Pemerintah Desa (Pemdes) sudah tiba di lokasi, sehingga pada keesokan harinya, seluruh peserta sudah dalam kondisi prima untuk mengikuti pelatihan.
“Sistem pelatihan ini kami berlakukan secara berjenjang, jadi nanti akan dibedakan siswa junior dan senior,” tutur Riza Wahyu Bahri, selaku Kepala Trainer.
Riza juga mengatakan bahwa total jam pembelajaran mencapai 196 jam, dengan perbandingan 20 persen teori dan 80 persen praktik.
Pada minggu pertama difokuskan untuk pengenalan alat dasar, teori, dan praktik tingkat dasar, yakni creambath, smoothing, catok, dan pangkas rambut.
Kemudian pada minggu kedua, peserta sudah mulai terampil mengaplikasikan teknik pangkas, kemudian dilanjutkan atau naik ke tingkat belajar highlight.
Pada minggu ketiga, pelatihan kembali naik ke tingkat level pangkas rambut dan teknik ombre. Pelajaran berikutnya naik pada pemantapan keahlian pangkas dan teknik balayage yang dilakukan di minggu ke empat.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan seperti harus menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak aman, dan lainnya. Bahkan semua peserta dan trainer pun dipastikan dalam keadaan sehat sebelum mengikuti pelatihan.
“Pelatihan ini menggunakan anggaran Bankeu Khusus, oleh karena itu diharapkan kepada peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius agar ilmunya dapat bermanfaat,” ucap Kepala Desa Giripurwa Feri Ari Wijaya. (gt)
video kegiatan :